RENTAL FORKLIFT TANGERANG 081213510099 - 087784802340
Buka : 24 Jam
Contact : Hery
Telephone : 081213510099
WA : 087784802340
E-mail : info@rentalforklift.co.id
Website : www.rentalforklift.co.id
Alamat : Jalan Raya Bogor KM 32,6 Sentul
Kategori : Alat Berat
Rental Forklift Tangerang 081213510099 - 087784802340 Sewa Forklift 2,5 Ton, 3 Ton, 5 Ton, 10 Ton, 15 Ton ke tangerang, neglasari, sepatan, cengkareng, kalideres, bsd, cisauk, gunung sindur, kota tangerang, tangerang selatan, karawaci, serpong, sumarecon, bintaro, alam sutera, taman tekno, muncul, puspitek, legok, pamulang, ciledug, parung serab, pamulang, ciputat, pagedangan, babakan, ciater, victor, benda, pondok petir, poris, cikokol, cipondoh, cigaten, gading serpong, ceger, pondok aren. Apakah anda memerlukan rental forklift untuk 1 hari atau
tahunan....?? DSKA RENTAL FORKLIFT TANGERANG (081213510099) memiliki solusi untuk
anda. Dengan armada rental forklift yang besar, Kami dapat mengcover kebutuhan rental forklift anda untuk rental
jangka pendek ataupun jangka panjang yang sesuai dengan kebutuhan rental
anda. RENTAL FORKLIFT PT. SUKATI BAKTI PUTRA menjadi pilihan yang terbaik apabila anda
mengharapkan aktivitas bisnis yang terus meningkat atau bila anda
memerlukan forklift dengan spesifikasi yang khusus bisnis anda.
Kami
secara aktif mengelola armada renta forklift kami dan memantau kinerja
masing-masing forklift. Forklift kami terpelihara dengan standar K3 dari
kementerian perindustrian untuk memastikan kinerja yang baik dan dapat
dihandalkan.
Penyewaan / Rental Forklift Tangerang, 081213510099 Kami menyediakan forklift berukuran 2,5 - 15 ton dengan panjang fork forklift 1.8 m untuk keperluan anda dan dengan harga sewa forklift yang terjangkau untuk wilayah Tangerang dan sekitarnya seperti Alam Sutera, BSD, Sumarecon, Cisauk, Ciledug, Bintaro, Gading Serpong, Serpong, Cilenggang, Gunung Sindur, Sawangan, Depok, Bizhub, Ciputat, Pamulang, jatake, ICE BSD dan lainnya.
Rental Forklift Kami melayani daerah seperti Cibinong, Citayam, Citeureup, Gunung Putri, Ciawi, Bojong Gede, Sukabumi dan beberapa daerah lainnya di sekitar Bogor.
Untuk Rental Forklift di daerah Depok, sperti Cilodong, Tapos,
Cimanggis, Tugu, Cisalak, Cibubur, Mekarsari, Susukan, Beji, Margonda,
Cinere, Mampang Depok dan Sawangan. Untuk Rental Forklift di daerah Jakarta Timur,
Seperti Ciracas, Cibubur, Cipayung, Cijantung, Pasar Rebo, Kampung
Rambutan, Cililitan dan daerah lainnya. Sedangkan Rental Forklift untuk
daerah Jakarta Selatan, seperti Tanjung Barat, Pasar Minggu, Lenteng
Agung, Pondok Labu, Cilandak, Lebak Bulus, Pondok Indah, Pasar Jumat dan
daerah lainnya. Tangerang, Tangerang Selatan, Cisauk, Gading Serpong, BSD, Alam Sutera, Cilenggang, Serpong, Tangerang, Sumarecon, Gunung Sindur, Bizhub, Bintaro, Ciledug, Ciputat, Sawangan, Parung, Depok, Rawa Kalong, Puspitek Serpong, Pondok Cabe, Pamulang Jatake dan daerah lain disekitarnya.
Rental Forklift di Tangerang - (087784802340) - 24 Jam
Saat ini
memiliki beberapa unit forklift yang mulai dari kapasitas 2,5 Ton hingga
15 Ton dan operator yang berpengalaman siap membantu kebutuhan usaha
anda. Wilayah kerja
rental forklift kami terutama berada di wilayah
Tangerang Selatan
dan sekitarnya meliputi wilayah : BSD, Tangerang Selatan, Mauk, Cisauk, Sumarecon, Alam Sutra, Bintaro, Parung, Gunung SIndur, Bizhub, Legok dan daerah-daerah lain disekitarnya.
Jual - Beli dan Rental Forklift Tangerang (081213510099) 8:00 - 17:00
DSKA Forklift juga
melayani penjualan forklift khusunya bekas (used forklift) yang telah
direkondisi, terutama dari beberapa merk ex Jepang seperti : Toyota,
TCM, Mitsubishi, & Komatsu. (lihat Galleri) Bagi Anda yang bermaksud
menjual forklift lama anda, silahkan menghubungi kami, kami akan segera
melakukan survey dan estimasi harga forklift bekas anda.
Hubungi Kami di
DSKA FORKLIFT
: Jalan Raya Bogor Km. 32,6 (Depan Pintu Masuk Tol Cisalak)
Buka : 24 Jam
Contact : Hery
Telephone :
087784802340
- 081213510099
E-mail : hery@rentalforklift.co.id
Website : www.rentalforklift.co.id
atau dapat mendatangi garasi kami di
Jalan Raya Buaran BSD No. 38, BSD-Tangerang Selatan
Gambar Pekerjaan Forklift 01 :
|
Sebuah Forklift Berkapasitas 10 Ton Sedang Memuat Sebuah Genset di daerah Taman Tekno, BSD - Serpong |
|
Join Operation 2 Unit Forklift 5 Ton Sedang Memindahkan Sebuah Container Laboratorium sepanjang 60 ft di PUSPITEK Serpong |
RENTAL HARIAN
Kami
melayani kebutuhan bongkar muat (loading/unloading) anda di wilayah
Jakarta, Bogor, Sentul Depok, Tangerang, Ciracas, Ciracas, Cipayung, Cipayung, Cijantung, Pondok Gede, Bambu Apus, Tanah Merdeka, Cilangkap, Cililitan, Kalisari, Kampung Rambutan, Sentul dan Bekasi dengan biaya yang
flexible dan terjangkau.
Kami memiliki forklift dengan
kapasitas 2.5 hingga 10 ton dengan tinggi mast / jangkauan garpu dari 3 hingga
5 meter.
Kami melayani bongkar muat untuk
truk losbak, colt diesel, tronton, maupun container.
Mengangkat dan menurunkan container
20 feet atau 40 feet.
Mengangkat dan menurunkan Genset,
Mesin bubut, Mesin Pond, Mesin Cetak, Travo, Kabel , besi H beam, wire mesh dan
lain-lain.
RENTAL
BULANAN
Kami melayani kebutuhan anda akan
alat bongkar muat maupun proyek konstruksi dengan kontrak bulanan. Dengan
rental bulanan ini anda memiliki keuntungan:
- Adanya kepastian
ketersediaan Alat selama project berlangsung
- Sudah
termasuk operator.
- Sudah
termasuk biaya perawatan rutin.
- Biaya per jam
yang lebih murah.
Kami menyiapkan forklift dengan
kapasitas 2.5 hingga 20 ton dengan berbagai merk.
KONTRAK JANGKA
PANJANG
Bagi anda yang tidak ingin
disibukkan dengan urusan pengadaan, perawatan maupun SDM (operator Forklift),
anda dapat memilih opsi kontrak jangka panjang (minimal 15 bulan), dengan
kontrak ini anda akan memiliki keuntungan:
- Forklift selalu
dalam kondisi prima, karena kami akan memberikan unit baru (brand new)
- Feature
Forklift sesuai dengan kebutuhan anda : kapasitas, bahan bakar (solar, bensin,
gas), tinggi mast, ban (solid / pneumatic), engine (manual , automatic)
- Perawatan rutin
dan pergantian spare part menjadi tanggung jawab kami.
- Adanya opsi
dengan atau tanpa operator.
- Pembayaran
bulanan.
RENTAL FORKLIFT TANGERANG (081213510099 - 087784802340)
Buka : 24 Jam
Contact : Hery
Telephone : 087784802340 - 081213510099
Chat WA : https://bit.ly/2snxwEv
E-mail : hery@rentalforklift.co.id
Website : www.rentalforklift.co.id Rental Forklift Tangerang (081213510099 -
087784802340) Sewa Forklift 2,5 Ton, 3 Ton, 5 Ton, 10 Ton, 15 Ton ke Daerah tangerang, neglasari, sepatan, cengkareng, kalideres, bsd, cisauk, gunung sindur, kota tangerang, tangerang selatan, karawaci, serpong, sumarecon, bintaro, alam sutera, taman tekno, muncul, puspitek, legok, pamulang, ciledug, parung serab, pamulang, ciputat, pagedangan, babakan, ciater, victor, benda, pondok petir, poris, cikokol, cipondoh, cigaten, gading serpong, ceger, pondok aren. Apakah anda memerlukan rental forklift untuk 1 hari atau tahunan....?? SUKATI RENTAL FORKLIFT di TANGERANG (081213510099) memiliki solusi untuk anda. Dengan armada rental forklift terbesar di Tangerang Selatan, Kami dapat mengcover kebutuhan rental forklift harian sesuai dengan kebutuhan rental anda. Rental Forklift menjadi pilihan yang terbaik apabila anda mengharapkan aktivitas bisnis yang terus meningkat atau bila anda memerlukan forklift dengan spesifikasi yang khusus bisnis anda.
Setiap pekerjaan pemindahan barang yang menggunakan forklift memerlukan spesifikasi tertentu. Menyewa forklift
adalah pilihan terbaik untuk mengatasi berbagai keperluan yang menggunakannya sebagai alat bantu. Kami menawarkan Forklift Diesel Counter Balance untuk berbagai macam keperluan pekerjaan anda.
http://jasarentalforklift.blogspot.co.id/p/rental-forklift.html
Penyewaan/ Jasa Sewa Rental Forklift Tangerang kami saat ini memiliki beberapa unit forklift yang mulai dari kapasitas 2,5 Ton hingga 15 Ton yang memiliki fork forklift sepanjang 1.8 m dan harga sewa forklift yang terjangkau serta operator yang berpengalaman siap membantu kebutuhan usaha anda. Wilayah kerja kami terutama berada di wilayah Jakarta Timur dan sekitarnya meliputi wilayah :
Alam Sutera,
Bizhub,
Gunung Sindur,
Bintaro,
ICE BSD,
AEON,
BSD,
Tangerang,
Tangerang Selatan,
Pamulang,
Ciputat, Pondok Aren, Tanah Kusir, Cikokol, Karawaci, Binong, Kebon Nanas, Pondok Kacang,
Sumarecon,
Legok,
Graha Raya,
Ciledug, Pondok Jagung,
Gading Serpong,
Cipondoh dan daerah-daerah lain disekitarnya.
Kami secara aktif mengelola armada
rental forklift kami dan memantau kinerja masing-masing forklift. Forklift kami terpelihara dengan standar K3 dari kementerian perindustrian untuk memastikan kinerja yang baik dan dapat dihandalkan.
Penyewaan Rental Forklift kami di Tangerang saat ini memiliki beberapa unit forklift yang mulai dari kapasitas 2,5 Ton hingga 15 Ton dari berbagai merk dengan panjang fork forklift 1.8 m untuk keperluan anda dan dengan harga sewa forklift yang terjangkau dan operator yang berpengalaman siap membantu kebutuhan usaha anda. Wilayah kerja rental forklift kami terutama berada di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya meliputi wilayah : Tangerang, Jatake, Mauk, Alam Sutra, Bintaro, BSD, Sumarecon Gading Serpong, Legok, Bizhub, Gunung Sindur, Parung, Sawangan, Ciputat, Pamulang, dan daerah-daerah lain disekitarnya.
Para profesional menyadari jika forklift di dalam gudang atau tempat kerja adalah bagian dari tim, apabila kondisi forklift prima maka lancarlah pekerjaan di dalam lokasi kerja tersebut. Sebaliknya apabila forklift tersebut sering mengalami kerusakan, maka akan terhambatlah seluruh pekerjaan di lokasi tersebut.
DSKA Forklift juga melayani penjualan forklift khusunya bekas (used forklift) yang telah direkondisi, terutama dari beberapa merk ex Jepang seperti : Toyota, TCM, Mitsubishi, & Komatsu. (lihat Galleri) Bagi Anda yang bermaksud menjual forklift lama anda, silahkan menghubungi kami, kami akan segera melakukan survey dan estimasi harga forklift bekas anda.
Hubungi Kami di
DSKA FORKLIFT : Jalan Raya Bogor Km. 32,6 (Depan Pintu Masuk Tol Cisalak)
Buka : 24 Jam
Contact : Hery
Telephone : 087784802340 - 081213510099
E-mail : hery@rentalforklift.co.id
Website : www.rentalforklift.co.id
Kami menyediakan Rental Forklift dengan Ukuran 2,5 Ton - 15 Ton. Kami melayani daerah seperti
Cibinong,
Citayam,
Citeureup,
Gunung Putri,
Ciawi,
Bojong Gede,
Sukabumi,
Sentul dan beberapa daerah lainnya di sekitar
Bogor. Untuk Rental Forklift di daerah Depok, sperti Cilodong, Tapos, Cimanggis, Tugu, Cisalak, Cibubur, Mekarsari, Susukan, Beji, Margonda, Cinere, dan Sawangan. Untuk Rental Forklift di daerah Jakarta Timur, Sperti Ciracas, Cibubur, Cipayung, Cijantung, Pasar Rebo,
Kampung Rambutan, Cililitan dan daerah lainnya. Sedangkan Rental Forklift untuk daerah Jakarta Selatan, seperti Tanjung Barat, Pasar Minggu, Lenteng Agung, Pondok Labu, Cilandak, Lebak Bulus, Pondok Indah, Pasar Jumat dan daerah lainnya.
Tangerang,
Tangerang Selatan,
BSD,
Alam Sutera,
Cilenggang,
Cisauk,
Gading Serpong,
Serpong,
Tangerang,
Sumarecon,
Gunung Sindur,
Bizhub,
Bintaro,
Ciledug,
Ciputat,
Sawangan,
Parung,
Depok,
Rawa Kalong,
Puspitek Serpong,
Pondok Cabe,
Pamulang dan daerah lain disekitarnya. Kami Buka Tiap hari 24 Jam (termasuk hari Minggu) dan lainnya.
Gambar Pekerjaan Forklift 01 :
Sebuah Forklift Berkapasitas 10 Ton sedang memindahkan sebuah mesin molding di daerah Cimanggis - Depok
LAYANAN
Kami meyediakan forklift mulai dari kapasitas 1 hingga 20 ton baik bensin maupun solar, automatic maupun manual, LPG, electric /battery (reach truck maupun counter balance). Ketinggian Mast/ Tiang Forklift bervariasi mulai 3 meter sampai 12 meter. Untuk kontrak di atas 15 bulan kami dapat menyediakan unit baru berbagai merek :
A. Toyota, Komatsu, Mitsubishi, Caterpillar,TCM, Yale
B. Doosan, Hyundai
C. Heli, EP, HC, GC Power
RENTAL HARIAN
Kami melayani kebutuhan bongkar muat (loading/unloading) anda di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dengan biaya yang flexible dan terjangkau.
K ami memiliki forklift dengan kapasitas 2.5 hingga 10 ton dengan tinggi mast / jangkauan garpu dari 3 hingga 5 meter.
Kami melayani bongkar muat untuk truk losbak, colt diesel, tronton, maupun container.
Mengangkat dan menurunkan container 20 feet atau 40 feet.
Mengangkat dan menurunkan Genset, Mesin bubut, Mesin Pond, Mesin Cetak, Travo, Kabel , besi H beam, wire mesh dan lain-lain.
RENTAL BULANAN
Kami melayani kebutuhan anda akan alat bongkar muat maupun proyek konstruksi dengan kontrak bulanan. Dengan rental bulanan ini anda memiliki keuntungan:
- Adanya kepastian ketersediaan Alat selama project berlangsung
- Sudah termasuk operator.
- Sudah termasuk biaya perawatan rutin.
- Biaya per jam yang lebih murah.
Kami menyiapkan forklift dengan kapasitas 2.5 hingga 20 ton dengan berbagai merk.
KONTRAK JANGKA PANJANG
Bagi anda yang tidak ingin disibukkan dengan urusan pengadaan, perawatan maupun SDM (operator Forklift), anda dapat memilih opsi kontrak jangka panjang (minimal 15 bulan), dengan kontrak ini anda akan memiliki keuntungan:
- Forklift selalu dalam kondisi prima, karena kami akan memberikan unit baru (brand new)
- Feature Forklift sesuai dengan kebutuhan anda : kapasitas, bahan bakar (solar, bensin, gas), tinggi mast, ban (solid / pneumatic), engine (manual , automatic)
- Perawatan rutin dan pergantian spare part menjadi tanggung jawab kami.
- Adanya opsi dengan atau tanpa operator.
- Pembayaran bulanan.
Bagi yang membutuhkan dapat menghubungi kami di:
081213510099 - 087784802340
Kota Tangerang adalah sebuah
kota yang terletak di Tatar Pasundan
Provinsi Banten,
Indonesia. Kota ini terletak tepat di sebelah barat ibu kota negara Indonesia,
Jakarta. Kota Tangerang berbatasan dengan
Kabupaten Tangerang di sebelah utara dan barat,
Kota Tangerang Selatan di sebelah selatan, serta
Daerah Khusus Ibukota Jakarta di sebelah timur. Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di kawasan
Jabodetabek setelah Jakarta dan Bekasi di provinsi
Jawa Barat dan dilalui oleh
Jalan Nasional Rute 1 .
Sejarah
Asal-usul Tangerang disebut juga sebagai Kota "Benteng"
Denah Benteng Tangerang tertanggal 1709
Kediaman Tuan Oei Dji San, seorang tokoh Tionghoa di Tangerang, pada tahun 1920-1922
Untuk mengungkapkan asal usul tangerang sebagai kota "Benteng",
diperlukan catatan yang menyangkut perjuangan. Menurut sari tulisan F.
de Haan yang diambil dari arsip
VOC, resolusi tanggal
1 Juni 1660 melaporkan bahwa
Sultan Banten
telah membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat sungai Untung
Jawa, dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah
memindahkan 5.000 sampai 6.000 penduduk.
Kemudian dalam Dag Register tertanggal
20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat
Raden Sena Pati dan
Kyai Demang
sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut
kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan. Sebagai
gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut Ki
Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara
Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di Kademangan.
Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal
4 Maret 1680 menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah Kyai Dipati Soera Dielaga.
Kyai Soeradilaga
dan putranya Subraja minta perlindungan VOC dengan diikuti 143
pengiring dan tentaranya (keterangan ini terdapat dalam Dag Register
tanggal
2 Juli 1682). Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar VOC.
Ketika bertempur dengan Banten, Soeradilaga beserta ahli perangnya
berhasil memukul mundur pasukan Banten. Atas jasa keunggulannya itu
kemudian ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan
Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga. Selanjutnya
Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi Bupati Tangerang I dengan
wilayah meliputi antara
sungai Angke dan
Cisadane. Gelar yang digunakannya adalah Aria Soetidilaga I.
Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal
17 April 1684,
Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak
untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang. Salah
satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi:
Dan harus diketahui
dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa
lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang
dibatasi oleh sungai Untung Jawa atau Tangerang dari pantai Laut Jawa
hingga pegunungan-pegunungan sejauh aliran sungai tersebut dengan
kelokan-kelokannya dan kemudian menurut garis lurus dari daerah Selatan
hingga utara sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Untung
Jawa atau Tangerang akan menjadi milik atau ditempati VOC.
Dengan adanya perjanjian tersebut daerah kekuasaan bupati bertambah
luas sampai sebelah barat sungai Tangerang. Untuk mengawasi Tangerang
maka dipandang perlu menambah pos-pos penjagaan di sepanjang perbatasan
sungai Tangerang, karena orang-orang Banten selalu melakukan penyerangan
secara tiba-tiba. Menurut peta yang dibuat pada tahun
1692, pos yang paling tua terletak di muara
sungai Mookervaart,
tepatnya disebelah utara Kampung Baru. Namun kemudian ketika didirikan
pos yang baru, bergeserlah letaknya ke sebelah Selatan atau tepatnya di
muara sungai Tangerang.
Menurut arsip
Gewone Resolutie Van hat Casteel Batavia tanggal
3 April 1705
ada rencana merobohkan bangunan-bangunan dalam pos karena hanya
berdinding bambu. Kemudian bangunannya diusulkan diganti dengan tembok.
Gubernur Jenderal
Zwaardeczon
sangat menyetujui usulan tersbut, bahkan diinstruksikan untuk membuat
pagar tembok mengelilingi bangunan-bangunan dalam pos penjagaan. Hal ini
dimaksudkan agar orang Banten tidak dapat melakukan penyerangan.
Benteng baru yang akan dibangun untuk ditempati itu direncanakan punya
ketebalan dinding 20 kaki atau lebih. Disana akan ditempatkan 30 orang
Eropa dibawah pimpinan seorang
Vandrig (Peltu) dan 28 orang
Makasar
yang akan tinggal di luar benteng. Bahan dasar benteng adalah batu bata
yang diperoleh dari Bupati Tangerang Aria Soetadilaga I.
Setelah benteng selesai dibangun personelnya menjadi 60 orang Eropa
dan 30 orang hitam. Yang dikatakan orang hitam adalah orang-orang
Makasar yang direkrut sebagai serdadu VOC. Benteng ini kemudian menjadi
basis VOC dalam menghadapi pemberontakan dari Banten. Kemudian pada
tahun
1801, diputuskan untuk memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60
roeden
agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Besar pal 17.
Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan
sebutan "Benteng". Sejak saat itu, Tangerang terkenal dengan sebutan
Benteng. Benteng ini sejak tahun
1812 sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut "Superintendant of Publik Building and Work" tanggal
6 Maret 1816 menyatakan:
...Benteng
dan barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau
melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan diambil
orang untuk kepentingannya.
Perjuangan kemerdekaan
Pada
Oktober 1945, Laskar Hitam, milisi muslim ekstrem didirikan di Tangerang. tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan negara
Islam di Indonesia. Gerakan ini kemudian menjadi bagian kelompok pemberontak
DI/TII. Pada
31 Oktober 1945, Laskar Hitam menculik
Oto Iskandardinata, Menteri Negara Republik Indonesia. Kemungkinan dibunuh di pantai
Mauk, Tangerang pada
20 Desember 1945.
Setelah deklarasi kemerdekaan
Indonesia, ada kerusuhan ras di Tangerang. Kelompok anti etnis
Tionghoa menyerang etnis Tionghoa di Tangerang karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa mendukung pemerintah
Belanda yang mencoba untuk kembali menguasai Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia
Sejak tahun
1981 hingga
1984,
Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibangun di
Benda, Tangerang. Bandara terletak di Tangerang, namun disebut sebagai
Bandara Soekarno-Hatta,
Cengkareng,
Jakarta. Cengkareng adalah nama kecamatan di
Jakarta Barat yang berdekatan dengan bandara.
Pada
Agustus 1996,
Walmart, pengecer terbesar dari
Amerika Serikat membuka cabang pertamanya di Indonesia di
Lippo Karawaci, Tangerang. Sayangnya, cabang tersebut dijarah dan dibakar pada
kerusuhan Mei 1998. Walmart menghentikan investasi mereka di Indonesia setelah kerusuhan.
Pemerintahan
Kepala daerah Kota Tangerang adalah seorang wali kota dan wakil wali kota yang dipilih langsung oleh warga Tangerang dalam
pilkada setiap lima tahun sekali. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang saat ini adalah
Arief Rachadiono Wismansyah dan
Sachrudin yang berasal dari
Partai Demokrat setelah dipilih oleh rakyat kota Tangerang pada
Pemilihan umum Wali Kota Tangerang 2013. Lembaga legislatif kota Tangerang adalah
DPRD Kota Tangerang
yang juga langsung dipilih rakyat Tangerang dalam pemilihan umum
legislatif setiap lima tahun sekali bersamaan dengan pemilihan umum
anggota DPR, DPD, dan DPRD serentak secara nasional. DPRD Kota Tangerang
bersidang di gedung DPRD kota yang memiliki 50 perwakilan dari 5
daerah pemilihan yang tersebar di seluruh kota Tangerang.
TENTANG TANGERANG :
Kota Tangerang adalah sebuah kota yang terletak di Tatar Pasundan Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini terletak tepat di sebelah barat ibu kota negara Indonesia, Jakarta. Kota Tangerang berbatasan dengan Kabupaten Tangerang di sebelah utara dan barat, Kota Tangerang Selatan di sebelah selatan, serta Daerah Khusus Ibukota Jakarta di sebelah timur. Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di kawasan Jabodetabek setelah Jakarta dan Bekasi.
Ceritanya malam ini ngobrol bareng teman-teman kosan, gak sengaja membahas asal usul kota Pontianak yang katanya ada hubungannya dengan menangkap kuntilanak. Hoho,,itu menurut novel karya Tere Liye.
Terus nyambung ke asal daerahnya Teman saya Tina, yaitu Sirampog, yang artinya mandi di ujung. Jadi kenapa Sirampog itu lokasinya di bukit yang paling tinggi di dataran Bumiayu
Naah, saya???
saya sama sekali gak ngerti kenapa wilayah saya dibesarkan, dinamakan kota Tangerang, jadi saya langsung browsing tentang asal muasal kota Tangerang, tapi saya lupa tulis sumbernya..:((
*___*
Nama Tangerang menurut sumber berita tidak tertulis berasal dari kata “Tangeran”, kata “Tangeran” dalam bahasa Sunda memiliki arti “tanda”. Tangeran di sini berupa tugu yang didirikan sebagai tanda batas wilayah kekuasaan Banten dan VOC, pada waktu itu.
Tangeran tersebut berlokasi dibagian barat Sungai Cisadane (Kampung Grendeng atau tepatnya di ujung jalan Otto Iskandar Dinata sekarang). Tugu tersebut dibangun oleh Pangeran Soegiri, salah satu putra Sultan Ageng Tirtayasa.
Pada tugu tersebut tertulis prasasti dalam huruf Arab gundul dengan dialek Banten, yang isinya sebagai berikut :
Bismillah peget Ingkang Gusti
Diningsun juput parenah kala Sabtu
Ping Gasal Sapar Tahun Wau
Rengsena Perang nelek Nangeran
Bungas wetan Cipamugas kilen Cidurian
Sakebeh Angraksa Sitingsung Parahyang-Titi
Artinya terjemahan dalam bahasa Indonesia :
Dengan nama Allah tetap Maha Kuasa
Dari kami mengambil kesempatan pada hari Sabtu
Tanggal 5 Sapar Tahun Wau
Sesudah perang kita memancangkan Tugu
Untuk mempertahankan batas Timur Cipamugas
(Cisadane) dan Barat yaitu Cidurian
Semua menjaga tanah kaum Parahyang
Kemudian kata “Tangeran” berubah menjadi “Tangerang” disebabkan pengaruh ucapan dan dialek dari tentara kompeni yang berasal dari Makasar. Orang-orang Makasar tidak mengenal huruf mati, akhirnya kata “Tangeran” berubah menjadi “Tangerang”.
Menurut kajian buku “Sejarah Kabupaten Tangerang” yang diterbitkan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang bekerjasama dengan LPPM Unis Tangerang, daerah Tangerang sejak dulu telah mengenal pemerintahan. Cerita pemerintahan ini telah berkembang di masyarakat.
Cerita itu berawal dari tiga maulana yang diangkat oleh penguasa Banten pada waktu itu. Tiga Maulana kemudian mendirikan kota Tangerang itu adalah Yudhanegara, Wangsakara dan Santika. Pangkat ketiga Maulana tersebut adalah Aria.
Pemerintahan kemaulanaan yang menjadi pusat perlawanan terhadap penjajah di Tigaraksa (artinya pemimpin), mendirikan benteng, disepanjang tepi Sungai Cisadane. Kata “Benteng” ini kemudian menjadi sebutan kota Tangerang. Dalam pertempuran melawan VOC, maulana ini berturut-turut gugur satu persatu. Dengan gugurnya para maulana, maka berakhirlah pemerintahan kemaulanaan di Tangerang. Masyarakat mengangap pemerintahan kemaulanaan ini sebagai cikal bakal pemerintahan di Tangerang.
Untuk mengungkapkan asal-usul tangerang sebagai kota “Benteng”, diperlukan catatan yang menyangkut perjuangan. Menurut sari tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip VOC,resolusi tanggal 1 Juni 1660 dilaporkan bahwa Sultan Banten telah membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat sungai Untung Jawa, dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5 sampai 6.000 penduduk.
Kemudian dalam Dag Register tertanggal 20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat “Radin Sina Patij dan Keaij Daman” sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat Sultan. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut Ki Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di Kademangan.
Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal 4 Maret 1980 menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah ”Keaij Dipattij Soera Dielaga”. Kyai Soeradilaga dan putranya Subraja minta perlindungan kompeni dengan diikuti 143 pengiring dan tentaranya (keterangan ini terdapat dalam Dag Register tanggal 2 Juli 1982). Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar kompeni.
Ketika bertempur dengan Banten, ia beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasikan Banten. Atas jasa keunggulannya itu kemudian ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga. Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi antara sungai Angke dan Cisadane. Gelar yang digunakannya adalah Aria Soetidilaga I. Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 17 April 1684, Tangerang menjadi kekuasaan kompeni, Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang. Salah satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi: ”Dan harus diketahui dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh sungai Untung Jawa atau Tangerang dari pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sejauh aliran sungai tersebut dengan kelokan-kelokannya dan kemudian menurut garis lurus dari daerah Selatan hingga utara sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Untung Jawa atau Tangerang akan menjadi milik atau ditempati kompeni”
Dengan adanya perjanjian tersebut daerah kekuasaan bupati bertambah luas sampai sebelah barat sungai Tangerang. Untuk mengawasi Tangerang maka dipandang perlu menambah pos-pos penjagaan di sepanjang perbatasan sungai Tangerang, karena orang-orang Banten selalu menekan penyerangan secara tiba-tiba. Menurut peta yang dibuat tahun 1962, pos yang paling tua terletak di muara sungai Mookervaart, tepatnya disebelah utara Kampung Baru. Namun kemudian ketika didirikan pos yang baru, bergeserlah letaknya ke sebelah Selatan atau tepatnya di muara sungai Tangerang.
Menurut arsip Gewone Resolutie Van hat Casteel Batavia tanggal 3 April 1705 ada rencana merobohkan bangunan-bangunan dalam pos karena hanya berdinding bambu. Kemudian bangunannya diusulkan diganti dengan tembok. Gubernur Jenderal Zwaardeczon sangat menyetujui usulan tersbut, bahkan diinstruksikan untuk membuat pagar tembok mengelilingi bangunan-bangunan dalam pos penjagaan. Hal ini dimaksudkan agar orang Banten tidak dapat melakukan penyerangan. Benteng baru yang akan dibangun untuk ditempati itu direncanakan punya ketebalan dinding 20 kaki atau lebih. Disana akan ditempatkan 30 orang Eropa dibawah pimpinan seorang Vandrig(Peltu) dan 28 orang Makasar yang akan tinggal diluar benteng. Bahan dasar benteng adalah batu bata yang diperoleh dari Bupati Tangerang Aria Soetadilaga I.
Setelah benteng selesai dibangun personilnya menjadi 60 orang Eropa dan 30 orang hitam. Yang dikatakan orang hitam adalah orang-orang Makasar yang direkrut sebagai serdadu kompeni. Benteng ini kemudian menjadi basis kompeni dalam menghadapi pemberontakan dari Banten. Kemudian pada tahun 1801, diputuskan untuk memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60 roeden agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Besar pal 17. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan ”Benteng”. Sejak itu, Tangerang terkenal dengan sebutan Benteng. Benteng ini sejak tahun 1812 sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut ”Superintendant of Publik Building and Work” tanggal 6 Maret 1816 menyatakan: ”...Benteng dan barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan diambil orang untuk kepentingannya”
Kabupaten Tangerang sejak ratusan tahun lalu sudah menjadi daerah perlintasan perniagaan, perhubungan sosial dan interaksi antardaerah lain. Hal ini, disebabkan letak daerah ini yang berada di dua poros pusat perniagaan Jakarta - Banten.
Berdasarkan catatan sejarah, daerah ini sarat dengan konflik kepentingan perniagaan dan kekuasaan wilayah antara Kesultanan Banten dengan Penjajah Belanda.
Secara tutur-tinular, masa pemerintahan pertama secara sistematis yang bisa diungkapkan di daerah dataran ini, adalah saat Kesultanan Banten yang terus terdesak agresi penjajah Belanda lalu mengutus tiga maulananya yang berpangkat aria untuk membuat perkampungan pertahanan di Tangerang.
Ketiga maulana itu adalah Maulana Yudanegara, Wangsakerta dan Santika. Konon, basis pertahanan merka berada di garis pertahanan ideal yang kini disebut kawasan Tigaraksa dan membentuk suatu pemerintahan. Sebab itu, di legenda rakyat cikal-bakal Kabupaten Tangerang adalah Tigaraksasa [sebutan Tigaraksasa, diambil dari sebutan kehormatan kepada tiga maulana sebagai tiga pimpinan = tiangtiga = Tigaraksa].
Pemerintahan ketiga maulana ini, pada akhirnya dapat ditumbangkan dan seluruh wilayah pemerintahannya dikuasai Belanda, berdasar catatan sejarah terjadi tahun 1684. Berdasar catatan pada masa ini pun, lahir sebutan kota Tangerang. Sebutan Tangerang lahir ketika Pangeran Soegri, salah seorang putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten membangun tugu prasasti di bagian barat Sungai Cisadane [diyakini di kampung Gerendeng, kini].
Tugu itu disebut masyarakat waktu itu dengan Tangerang [bahasa Sunda=tanda] memuat prasasti dalam bahasa Arab Gundul Jawa Kuno, "Bismillah peget Ingkang Gusti/Diningsun juput parenah kala Sabtu/Ping Gangsal Sapar Tahun Wau/ Rengsenaperang netek Nangeran/Bungas wetan Cipamugas kilen Cidurian/Sakabeh Angraksa Sitingsun Parahyang"
Arti tulisan prasasti itu adalah: "Dengan nama Allah tetap Yang Maha Kuasa/Dari kami mengambil kesempatan pada hari Sabtu/Tanggal 5 Sapar Tahun Wau/Sesudah perang kita memancangkan tugu/Untuk mempertahankan batas timur Cipamugas [Cisadane] dan barat Cidurian/ Semua menjaga tanah kaum Parahyang"
Diperkirakan sebutan Tangeran, lalu lama-kelamaan berubah sebutan menjadi Tangerang.
Desakan pasukan Belanda semakin menjadi-jadi di Banten sehingga memaksa dibuatnya perjanjian antar kedua belah pihak pada 17 April 1684 yang menjadikan daerah Tangerang seluruhnya masuk kekuasaan Penjajah Belanda. Sebagai wujud kekuasaannya, Belanda pun membentuk pemerintahan kabupaten yang lepas dari Banten dengan dibawah pimpinan seorang bupati.
Para bupati yang sempat memimpin Kabupaten Tangerang periode tahun 1682 - 1809 adalah Kyai Aria Soetadilaga I-VII. Setelah keturunan Aria Soetadilaga dinilai tak mampu lagi memerintah kabupaten Tangerang dengan baik, akhirnya penjajah Belanda menghapus pemerintahan di daerah ini dan memindahkan pusat pemerintahan ke Jakarta.
Lalu, dibuat kebijakan sebagian tanah di daerah itu dijual kepada orang-orang kaya di Jakarta, sebagian besarnya adalah orang-orang Cina kaya sehingga lahir masa tuan tanah di Tangerang.
Pada 8 Maret 1942, Pemerintahan Penjajah Belanda berakhir di gantikan Pemerintahan Penjajah Jepang. Namun terjadi serangan sekutu yang mendesak Jepang di berbagai tempat, sebab itu Pemerintahan Militer Jepang mulai memikirkan pengerahan pemuda-pemuda Indonesia guna membantu usaha pertahanan mereka sejak kekalahan armadanya di dekat Mid-way dan Kepulauan Solomon.
Kemudian pada tanggal 29 April 1943 dibentuklah beberapa organisasi militer, diantaranya yang terpenting ialah Keibodan [barisan bantu polisi] dan Seinendan [barisan pemuda]. Disusul pemindahan kedudukan Pemerintahan Jakarta Ken ke Tangerang dipimpin oleh Kentyo M Atik Soeardi dengan pangkat Tihoo Nito Gyoosieken atas perintah Gubernur Djawa Madoera. Adapun Tangerang pada waktu itu masih berstatus Gun atau kewedanan berstatus ken (kabupaten).
Berdasar Kan Po No. 34/2604 yang menyangkut pemindahan Jakarta Ken Yaskusyo ke Tangerang, maka Panitia Hari Jadi Kabupaten Tangerang menetapkan terbentuknya pemerintahan di Kabupaten Tangerang. Sebab itu , kelahiran pemerintahan daerah ini adalah pada tanggal 27 Desember 1943. Selanjutnya penetapan ini dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Tangerang Nomor 18 Tahun 1984 tertanggal 25 Oktober 1984.
Dalam masa-masa proklamasi, telah terjadi beberpa peristiwa besar yang melibatkan tentara dan rakyat Kabupaten Tangerang dengan pasukan Jepang dan Belanda, yaitu Pertempuran Lengkong dan Pertempuran Serpong.
Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Tangerang sebagai daerah lintasan dan berdekatan dengan Ibukota Negara Jakarta melesat pesat. Apalagi setelah diterbitkannya Inpres No.13 Tahun 1976 tentang pengembangan Jabotabek, di mana kabupaten Tangerang menjadi daerah penyanggah DKI Jakarta.
Tanggal 28 Pebruari 1993 terbit UU No. 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota Tangerang. Berdasarkan UU ini wilayah Kota Administratif Tangerang dibentuk menjadi daerah otonomi Kota Tangerang, yang lepas dari Kabupaten Tangerang. Berkaitan itu terbit pula Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1995 tentang pemindahan Ibukota Kabupaten Dati II Tangerang dari Wilayah Kotamadya Dati II Tangerang ke Kecamatan Tigaraksa.
Akhirnya, pada awal tahun 2000, pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang pun di pindahkan Bupati H. Agus Djunara ke Ibukota Tigaraksa. Pemindahan ini dinilai strategis dalam upaya memajukan daerah karena bertepatan dengan penerapan otonomi daerah, diberlakukannya perimbangan keuangan pusat dan daerah, adanya revisi pajak dan retribusi daerah, serta terbentuknya Propinsi Banten.
Daftar kecamatan
Nama Kabupaten: Tangerang Kode Wilayah: 36.03 Ibukota: Tigaraksa Propinsi: Banten 1. Balaraja Tangerang Banten - 2. Cikupa Tangerang Banten - 3. Ciputat Tangerang Banten - 4. Ciputat Timur Tangerang Banten - 5. Cisauk Tangerang Banten - 6. Cisoka Tangerang Banten - 7. Curug Tangerang Banten - 8. Gunung Kaler Tangerang Banten - 9. Jambe Tangerang Banten - 10. Jayanti Tangerang Banten - 11. Kelapa Dua Tangerang Banten - 12. Kemiri Tangerang Banten - 13. Kosambi Tangerang Banten - 14. Kresek Tangerang Banten - 15. Kronjo Tangerang Banten - 16. Legok Tangerang Banten - 17. Mauk Tangerang Banten - 18. Mekar Baru Tangerang Banten - 19. Pagedangan Tangerang Banten - 20. Pakuhaji Tangerang Banten - 21. Pamulang Tangerang Banten - 22. Panongan Tangerang Banten - 23. Pasar Kemis Tangerang Banten - 24. Pondok Aren Tangerang Banten - 25. Rajeg Tangerang Banten - 26. Sepatan Tangerang Banten - 27. Sepatan Timur Tangerang Banten - 28. Serpong Tangerang Banten - 29. Serpong Utara Tangerang Banten - 30. Setu Tangerang Banten - 31. Sindang Jaya Tangerang Banten - 32. Solear Tangerang Banten - 33. Sukadiri Tangerang Banten - 34. Sukamulya Tangerang Banten - 35. Teluknaga Tangerang Banten - 36. Tigaraksa Tangerang Banten -
Kabupaten Tangerang terbagi menjadi 29 kecamatan, yaitu:
- Balaraja
- Cikupa
- Cisauk
- Cisoka
- Curug
- Gunungkaler
- Jambe
- Jayanti
- Kelapa Dua
- Kemiri
- Kosambi
- Kresek
- Kronjo
- Legok
- Mauk
- Mekarbaru
- Pagedangan
- Pakuhaji
- Panongan
- Pasarkemis
- Rajeg
- Sepatan
- Sepatan Timur
- Sindang Jaya
- Solear
- Sukadiri
- Sukamulya
- Teluknaga
- Tigaraksa
Pemekaran kecamatan
Sampai tahun 2012, Kabupaten Tangerang mempunyai 29 kecamatan yang sebagian besarnya merupakan kecamatan yang dimekarkan dari kecamatan induk.
Tahun 2005 (sebelum dimekarkan)
Pada tahun 2005 kabupaten ini hanya terdiri dari 19 kecamatan, yaitu:
- Kecamatan Curug
- Kecamatan Cikupa
- Kecamatan Legok
- Kecamatan Tigaraksa
- Kecamatan Cisoka
- Kecamatan Sepatan
- Kecamatan Pakuhaji
- Kecamatan Kosambi
- Kecamatan Teluknaga
- Kecamatan Mauk
- Kecamatan Pasar Kemis
- Kecamatan Rajeg
- Kecamatan Serpong
- Kecamatan Ciputat
- Kecamatan Pamulang
- Kecamatan Pondok Aren
- Kecamatan Balaraja
- Kecamatan Kresek
- Kecamatan Kronjo
Tahun 2008 (setelah dimekarkan)
Pada tahun 2008, 7 kecamatan dipisahkan dari Kabupaten Tangerang membentuk kota otonom Kota Tangerang Selatan, sehingga kecamatan di Kabupaten Tangerang hanya tersisa 15 kecamatan. Selain itu dilakukan pula pemekaran kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang. Adapun kecamatan baru yang dimekarkan dari kecamatan induk adalah sebagai berikut:
- Kecamatan Panongan (dimekarkan dari Kecamatan Cikupa)
- Kecamatan Kelapa Dua (merupakan penyesuaian dari sebagian wilayah Kecamatan Curug, Legok, dan Pagedangan yang dipisah menjadi suatu kecamatan)
- Kecamatan Solear (dimekarkan dari Kecamatan Cisoka)
- Kecamatan Jambe (dimekarkan dari Kecamatan Tigaraksa)
- Kecamatan Sepatan Timur (dimekarkan dari Kecamatan Sepatan)
- Kecamatan Kemiri (dimekarkan dari Kecamatan Mauk)
- Kecamatan Sukadiri (dimekarkan dari Kecamatan Mauk)
- Kecamatan Sindang Jaya (dimekarkan dari Kecamatan Pasar Kemis)
- Kecamatan Cisauk (dimekarkan dari Kecamatan Serpong)
- Kecamatan Mekarbaru (dimekarkan dari Kecamatan Kronjo)
- Kecamatan Gunung Kaler (dimekarkan dari Kecamatan Kresek)
- Kecamatan Sukamulya (dimekarkan dari Kecamatan Balaraja)
- Kecamatan Jayanti (merupakan penyesuaian dari sebagian wilayah Kecamatan Cisoka, Balaraja, dan Kresek yang dipisah menjadi suatu kecamatan)
- Kecamatan Pagedangan (merupakan penyesuaian dari sebagian wilayah Kecamatan Legok dan Serpong yang dipisah menjadi suatu kecamatan)
Kecamatan di Kabupaten Tangerang dari tahun 2008 hingga sekarang ada 15 kecamatan ditambah 14 kecamatan yang dimekarkan. Jumlahnya ada 29 kecamatan.
Ciracas.
Terdapat beberapa daerah penting lain di Banten selain yang berstatus tidak sebagai kota otonom:
- Anyer, Kabupaten Serang
- Balaraja, Kabupaten Tangerang
- Bojonegara, Kabupaten Serang
- Karawaci Kota Tangerang
- Labuan, Kabupaten Pandeglang
- Merak, Kota Cilegon
- Pamulang Kota Tangerang Selatan
- Serpong, Kota Tangerang Selatan